Adapunpengertian permintaan (Demand) adalah keinginan konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa pada berbagai tingkat harga selama periode tertentu, yang disertai kesediaan dan kemampuan membeli barang tersebut. Dalam permintaan, terdapat prinsip fundamental ekonomi yang dikenal sebagai hukum permintaan.
Sektor industri dapat berlangsung karena adanya permintaan atau demand produk yang berasal dari para pelanggan atau konsumen. Setelah permintaan muncul, akan ada proses supply atau penawaran dari produsen. Artinya, baik supply maupun demand adalah komponen penting dalam keberlangsungan industri. Bahkan, keduanya juga dijadikan bahan pertimbangan utama dalam merencanakan suatu proses produksi. Bagi para pelaku industri yang menerapkan proses produksi dengan konsep make to stock, menentukan jumlah permintaan produk dari konsumen jadi hal yang wajib dilakukan. Hal ini tentunya guna mencegah terjadinya kelebihan stok produk atau overstock. Kelebihan produk tentu bisa mengakibatkan banyak kendala, seperti gudang penyimpanan menjadi cepat penuh, tambahan biaya penyimpanan, dan kerugian jika produk tidak berhasil terjual. Jadi, Apa Itu Demand? Permintaan atau demand adalah semua produk, baik barang maupun jasa yang dibeli dengan kisaran harga tertentu. Produk yang dimaksud dalam hal ini dikaitkan dengan berbagai kebutuhan manusia. Permintaan sendiri memiliki hukum dasar, yaitu saat harga dari suatu produk mengalami kenaikan, maka permintaan terhadap produk tersebut akan mengalami penurunan. Kuantitas produk yang dibeli oleh konsumen dengan harga yang cenderung lebih tinggi tentu akan mengalami penurunan saat produsen menaikkan harga produk tersebut. Artinya, orang-orang cenderung akan menahan keinginan untuk membeli suatu produk apabila harganya lebih mahal. Tidak hanya barang, konsep dan hukum permintaan ini juga berlaku untuk pemilik usaha di bidang jasa. Faktor yang Memengaruhi Demand Oleh karena menjadi aspek penting dalam keberlangsungan proses industri, Anda perlu mengetahui apa saja faktor yang berpengaruh terhadap permintaan. Jadi, Anda bisa memperkirakan banyaknya produk yang dibuat atau dipasarkan sekaligus menentukan berapa harga jual yang tepat untuk bisa mendapatkan angka keuntungan yang maksimal. Adapun faktor yang memengaruhi demand adalah Harga dari Suatu Produk Harga produk jadi faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap permintaan. Semakin tinggi harga, tentu calon pelanggan akan menunda untuk membeli produk tersebut. Sebaliknya, harga produk yang rendah akan membuat angka permintaan meningkat. Meski kualitas termasuk dalam faktor yang turut dipertimbangkan, harga tetap saja menjadi impresi paling utama para pelanggan. Tingkat Pendapatan Faktor lainnya yang memengaruhi demand adalah tingkat pendapatan. Apabila tingkat pendapatan mengalami kenaikan, permintaan terhadap suatu produk pun bisa naik. Sebaliknya, apabila penghasilan masyarakat tidak mengalami perubahan, permintaan terhadap produk bisa mengalami penurunan. Baca juga Ini Penjelasan Lengkap Seputar Gross Domestic Product GDP Preferensi Konsumen Selera atau preferensi masyarakat sebagai konsumen tentu sangat berpengaruh pada permintaan suatu produk. Preferensi bisa didapat dari kebiasaan dalam penggunaan suatu produk tertentu. Apabila selera mengalami peningkatan, maka kemungkinan permintaan terhadap produk tersebut pun mengalami kenaikan. Harapan Konsumen Faktor selanjutnya yang turut memberikan pengaruh terhadap demand adalah harapan atau ekspektasi dari calon konsumen terhadap nilai dari suatu produk di masa mendatang. Kondisi ini biasanya dikaitkan dengan investasi yang menjadi harapan konsumen terhadap nilai penjualan kembali dari produk yang sudah dibeli jika sudah tidak lagi digunakan. Jadi, bukan tidak mungkin calon konsumen menaruh harapan bahwa produk incaran akan mengalami kenaikan harga di masa depan. Memang benar, hal ini membuat Anda harus berani gambling, tetapi ternyata faktor tersebut juga menjadi penentu naik atau turunnya permintaan produk di pasaran. Jumlah Calon Konsumen Faktor lain yang turut perlu diperhatikan sebelum membuat produk adalah berapa banyak calon konsumen yang berada di pasar incaran. Anda bisa mendapatkannya berdasarkan jumlah penduduk di satu lokasi. Apabila lokasi pasar termasuk wilayah dengan penduduk yang padat, maka permintaan produk kemungkinan akan cukup tinggi. Sebaliknya, apabila target pasar Anda punya jumlah penduduk yang tak banyak atau jarang, maka bukan tidak mungkin permintaan produk akan stagnan atau bahkan mengalami penurunan. Jumlah penduduk dalam pasar yang padat sangat mendukung kenaikan permintaan karena dilihat dari kebutuhan maupun kebiasaan dari masyarakat. Melalui pemahaman yang tepat mengenai definisi dan faktor yang berpengaruh terhadap permintaan, para pelaku ekonomi dapat lebih mengetahui besarnya peluang dari suatu penjualan produk di pasar tertentu. Produsen bisa memprediksi dengan lebih baik kapan produksi dari suatu produk harus dikurangi atau justru ditambah. Sementara itu, konsumen pun dapat lebih mengukur daya beli sesuai dengan kemampuan. Semoga bermanfaat. Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran! Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja. Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di 021 5091-6006 atau email ke [email protected] Yangdisebut sebagai sisi demand adalah Select one: a. Teknologi Informasi b. Basis data c. Pengolahan data d. Sistem Informasi e. Dataā Istilah inflasi tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita. Inflasi merupakan proses kenaikan harga barang secara terus-menerus yang nantinya akan memengaruhi daya beli masyarakat. Inflasi bisa saja timbul dari sisi penawaran, dari ekspektasi inflasi itu sendiri dan juga dari sisi permintaan yang sering juga disebut sebagai demand pull inflation. Berikut ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai inflasi yang muncul dari sisi permintaan atau demand pull inflation. Yuk, simak ulasannya di bawah ini. Mengenal Demand Pull Inflation Penyebab Demand Pull Inflation 1. Pertumbuhan ekonomi 2. Meningkatkan permintaan ekspor 3. Pengeluaran pemerintah 4. Ekspektasi inflasi 5. Lebih banyak uang dalam sistem Perbedaan Demand Pull Inflation dan Cost Push Inflation Contoh Demand Pull Inflation Mengenal Demand Pull Inflation Fenomena kenaikan harga terus-menerus disebut dengan inflasi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, inflasi dapat timbul dari berbagai faktor. Selain dari sisi supply, ekspektasi inflasi, demand, terdapat beberapa faktor lainnya seperti peredaran uang yang berlebihan, kekacauan akibat konflik politik dan ekonomi, dan dorongan biaya. Nah, salah satu faktor yang menimbulkan inflasi adalah demand atau permintaan yang sering disebut sebagai demand pull inflation. Inflasi jenis ini muncul akibat adanya permintaan baik barang maupun jasa yang tinggi. Namun, meskipun permintaan suatu barang atau jasa tersebut sedang sangat tinggi, produsen juga harus mampu untuk dapat memenuhi semua permintaan yang sangat banyak tersebut. Permintaan yang tinggi berdampak pada harga yang juga biasanya diikuti oleh berkurangnya penawaran atau pasokan barang tersebut. Suatu kondisi ini biasanya digambarkan oleh para ekonom sebagai āterlalu banyak uang yang dimiliki untuk mengejar barang yang terlalu sedikitā. Ketika fenomena permintaan melebihi penawaran, maka yang terjadi adalah harga yang lebih tinggi. Di saat tingkat pengangguran yang rendah, inflasi juga dapat terjadi, karena lebih banyak orang yang memiliki pendapatan lebih banyak untuk dibelanjakan. Selain itu, peningkatan pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah juga baik lho untuk perekonomian, namun tindakan ini juga dapat menyebabkan kelangkaan beberapa barang yang nantinya akan menyebabkan inflasi. Penyebab Demand Pull Inflation Demand Pull Inflation pada umumnya menggambarkan fenomena yang meluas. Maksudnya, jika permintaan konsumen telah melebihi penawaran yang tersedia dari banyak jenis barang konsumsi, maka inflasi jenis ini yang akan terjadi dan akan memaksa peningkatan biaya hidup secara keseluruhan. Inflasi ini merupakan prinsip ekonomi Keynesian lho. Inflasi ini menggambarkan efek ketidakseimbangan yang terjadi dalam permintaan dan penawaran agregat. Saat permintaan agregat pada suatu perekonomian melebihi penawaran agregatnya, maka harga naik, dan inilah yang menjadi penyebab paling umum dari inflasi. Berikut ini adalah 5 hal yang menjadi penyebab demand pull inflation, yaitu 1. Pertumbuhan ekonomi Ketika konsumen sudah merasa percaya diri, mereka akan membelanjakan uang lebih banyak dan atau memilih berutang. Ini tentunya akan mengarah pada peningkatan permintaan yang stabil, yang memiliki arti bahwa harga akan lebih tinggi. 2. Meningkatkan permintaan ekspor Meningkatnya permintaan ekspor yang tiba-tiba akan memaksa penurunan kurs atau nilai mata uang. 3. Pengeluaran pemerintah Ketika pemerintah menambah atau membelanjakan yang menyebabkan pengeluaran pemerintah naik, maka harga akan cenderung naik. 4. Ekspektasi inflasi Perusahaan dapat saja sewaktu-waktu menaikkan harga barang yang dimiliki dengan ekspektasi inflasi dalam waktu dekat. 5. Lebih banyak uang dalam sistem Ekspansi jumlah uang beredar namun terlalu sedikit barang yang tersedia untuk dibeli akan membuat harga meningkat. Perbedaan Demand Pull Inflation dan Cost Push Inflation Demand pull inflation dan cost push inflation cenderung bergerak dengan cara atau suatu proses yang hampir sama namun, kedua jenis inflasi ini bekerja pada aspek sistem yang berbeda. Demand pull inflation menunjukkan penyebab kenaikan harga, sedangkan cost push inflation menunjukkan bagaimana inflasi, ketika sudah terjadi atau begitu dimulai, sulit untuk dihentikan. Cost push inflation terjadi ketika uang ditransfer dari satu sektor ekonomi ke sektor ekonomi lainnya, lho. Khususnya kenaikan biaya produksi seperti biaya bahan baku dan juga upah yang pasti akan dibebankan kepada konsumen dan dikemas dalam bentuk harga barang jadi yang lebih tinggi. Secara sederhana perbedaan antara demand pull inflation dan cost push inflation, yaitu demand pull inflation disebabkan oleh pertambahan permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa secara umum, yang tidak disertai dengan peningkatan penawaran akan barang dan jasa tersebut. sedangkan cost push inflation terjadi karena kenaikan harga faktor produksi yang menyebabkan pengeluaran produsen mengalami peningkatan sehingga menurunkan penawaran. Contoh Demand Pull Inflation Contoh demand pull inflation yang nyata kita alami beberapa waktu yang lalu adalah kenaikan harga masker yang awalnya murah, dan memiliki pasokan yang banyak. Namun saat virus Covid masuk ke Indonesia, harga masker yang biasanya berada di kisaran harga Rp500 atau per satuan menjadi atau bahkan per satuan dengan penawaran yang sangat terbatas. Inflasi yang terjadi dan tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian bagi para pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan dan juga akan menyulitkan kehidupan masyarakat. Inflasi yang tinggi dan tidak terkendali juga akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus mengalami penurunan sehingga standar hidup masyarakat juga turun dan pada akhirnya akan menjadikan semua orang terutama masyarakat miskin menjadi semakin miskin. Nah, berinvestasi adalah salah satu cara untuk mengatasi inflasi. Instrumen yang kamu pilih dapat berupa saham atau reksa dana sesuai profile risk kamu. Ajaib adalah aplikasi aman dan terpercaya dengan fitur yang lengkap dan membantu kamu berinvestasi dengan mudah dan informatif. Segera download aplikasi Ajaib di smartphone kesayanganmu, yah.
CustomerDemand A. Customer Menurut Kotler dan Armstrong ( 2003), konsumen/ pelanggan diartikan sebagai orang- orang yang membeli dan menggunakan produknya atau orang- orang yang berinteraksi dengan perusahaan setelah menghasilkan produk. Konsumen terbagi menjadi 3 yaitu, Konsumen Internal, Konsumen Intermediate, dan Konsumen Eksternal.Meminjamungkapan Jean Baptise Say yang kesohor Supply Creates Its Own Demand, yakni stimulus dari sisi supply akan memberikan efek pengganda bagi perekonomian, maka tekanan pada sisi supply ini juga bisa menghadirkan fenomena yang disebut Keynesian Supply Shocks.Hot news >> Di dalam ilmu ekonomi, ada yang disebut sebagai permintaan demand dan kurva permintaan curve demand. Lalu, apa itu kurva permintaan? Bagaimana hukum permintaan law of demand? Pada kesempatan ini, invesnesia akan berfokus untuk menyajikan materi atau makalah kurva permintaan. Namun sebelum itu, ada baiknya kamu mengenal secara singkat apa itu demand. Contents1 Pengertian Permintaan Demand2 Apa Itu Kurva Permintaan?3 Contoh Kurva Permintaan4 Hukum dan Kurva Permintaan5 Faktor yang Memengaruhi Permintaan Demand 1. Harga Produk Price of The Product 2. Pendapatan Konsumen The Consumerās Income 3. Harga Barang Terkait The Price of Related Goods 4. Selera atau Preferensi 5. Ekspektasi 6. Jumlah Konsumen di Pasar6 Kenapa Kurva Permintaan Miring ke Bawah? Pengertian Permintaan Demand Dalam ilmu ekonomi, permintaan atau demand adalah suatu keinginan dari konsumen untuk memiliki suatu barang yang didukung oleh kecukupan uang untuk membayar barang yang diminta. Jadi, di dalam ekonomi, yang paling utama adalah permintaan yang efektif effective demand ā keinginan untuk membeli produk yang diikuti oleh kemampuan finansial untuk membelinya. Contoh, kamu ingin membeli mobil, maka kamu harus memiliki cukup uang untuk setidaknya menyediakan uang muka atau down payment DP jika membayar secara kredit. Pembahasan lebih lengkap tentang permintaan demand, silakan baca di sini Materi tentang Demand. Apa Itu Kurva Permintaan? Permintaan sering kali diilustrasikan menggunakan grafik yang dikenal sebagai kurva permintaan atau curve demand. Pengertian kurva permintaan adalah representasi grafis dari hubungan antara harga barang atau jasa dan kuantitas yang diminta untuk periode waktu tertentu. Dalam representasi tipikal, harga akan muncul di sumbu vertikal kiri, sedangkan kuantitas yang diminta berada pada sumbu horizontal. Contoh Kurva Permintaan Berikut ini adalah contoh kurva permintaan bulanan dari seorang wanita cantik bernama Kekeyi untuk pembelian pizza beku. Perhatikan bahwa kurva permintaan dapat dibaca di kedua arah. Artinya, selain menunjukkan berapa banyak pizza beku yang akan dibeli Kekeyi per bulan dengan harga tertentu. Kurva permintaan tersebut juga menunjukkan seberapa banyak Kekeyi akan bersedia membayar per pizza untuk sejumlah pizza tertentu. Contoh, Kekeyi bersedia membayar $ 4 per pizza untuk 4 pizza per bulan. Selain membuat grafik kurva permintaan individu untuk suatu barang, kamu juga bisa membuat grafik kurva permintaan pasar untuk suatu barang. Tujuannya yaitu untuk melihat seberapa banyak barang yang akan dibeli secara kolektif oleh setiap orang pada setiap harga satuan. Permintaan pasar market demand untuk suatu barang hanyalah agregat atau jumlah dari permintaan setiap konsumen untuk barang itu. Hukum dan Kurva Permintaan Hukum dan kurva permintaan adalah salah satu elemen penting di dalam ilmu ekonomi. Hukum permintaan mengungkapkan hubungan fungsional antara harga dan kuantitas yang diminta suatu barang sehingga ini akan berdampak pada kurva permintaan. Menurut hukum permintaan, hal-hal lain akan dianggap tetap atau konstan ceteris paribus. Misalnya, jika harga suatu komoditas turun, kuantitas yang diminta akan naik dan, jika harga barang naik, kuantitas yang diminta akan turun, cateris paribus. Jadi, ada hubungan terbalik antara harga dan kuantitas yang diminta. Contoh, Kekeyi membeli lebih banyak unit apel ketika harganya turun dari $ 4 per unit ke $ 2 per unit. Sebagai tambahan, hukum permintaan hanya berlaku jika kondisi tertentu terpenuhi. Asumsi hukum permintaan yaitu sebagai berikut Pendapatan konsumen tidak berubah. Jika pendapatan konsumen meningkat atau menurun, hukum tidak akan berlaku. Selera dan preferensi orang tetap tidak berubah; dan Harga pengganti dan pelengkap tidak berubah. Hukum permintaan dapat dijelaskan dengan bantuan jadwal permintaan dan melalui kurva permintaan. Jadwal permintaan ditunjukkan seperti di bawah. Terlihat pada tabel bahwa bila harga komoditas apel adalah $ 8 per unit, konsumen hanya membeli 5 unit. Namun, bila harga apel $ 2 per unit, konsumen akan membeli 10 unit komoditas. Jadi, saat harga turun, konsumen membeli lebih banyak komoditas dan sebaliknya. Lalu bagaimana bentuk contoh kurva permintaan dari komoditas apel tersebut? Coba perhatikan kurva permintaan apel di atas. Di sepanjang sumbu x, kuantitas diukur dan harga komoditas di sepanjang sumbu y diukur. Dengan menggabungkan berbagai titik atau kombinasi harga dan kuantitas yang diminta, diperoleh kurva ddā yang turun dari kiri ke kanan. Penarikan inilah yang disebut sebagai kurva permintaan. Kurva permintaan dengan jelas menunjukkan bahwa harga berbanding terbalik dengan kuantitas yang diminta. Saat harga turun, permintaan naik dan menyusut saat harga komoditas naik. Perlu dicatat di sini bahwa asumsi āfaktor yang menentukan permintaan barangā bersifat konstan atau cateris paribus. Pertanyaan selanjutnya, apa saja faktor-faktor memengaruhi permintaan demand? Faktor yang Memengaruhi Permintaan Demand Pergeseran dalam kurva permintaan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut ini beberapa faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang. 1. Harga Produk Price of The Product Ada hubungan terbalik negatif antara harga suatu produk dan jumlah produk yang dapat dibeli oleh konsumen. Konsumen ingin membeli lebih banyak produk dengan harga rendah dan membeli lebih sedikit produk dengan harga tinggi. Hubungan terbalik antara harga dan jumlah konsumen yang mau dan mampu membeli ini sering disebut sebagai The Law of Demand. 2. Pendapatan Konsumen The Consumerās Income Pengaruh pendapatan terhadap jumlah produk yang dapat dibeli oleh konsumen bergantung pada jenis barang tertentu. Untuk sebagian besar barang, ada hubungan positif langsung antara pendapatan konsumen dan jumlah barang yang mampu dibeli. Dengan kata lain, untuk barang-barang ini ketika pendapatan meningkat, permintaan akan produk tersebut akan meningkat; ketika pendapatan turun, permintaan produk akan menurun. Istilah pada barang jenis ini disebut sebagai barang normal normal goods. Namun, untuk beberapa barang, pengaruh perubahan pendapatan malah bersifat sebaliknya. Dengan kata lain, ketika pendapatan meningkat, kamu justru tidak membeli barang yang biasa dibeli ketika pendapatan belum meningkat. Sebagai contoh, ketika pendapatan kamu Rp 3 juta per bulan, kamu akan membeli ayam goreng pinggir jalan. Ketika pendapatan kamu naik menjadi Rp 6 juta per bulan, kamu tidak lagi mau beli ayam goreng pinggiran, dan malah membeli ayam KFC. Jika ini masalahnya ketika pendapatan naik, kamu bersedia membeli produk yang lebih berkualitas, maka akan ada hubungan terbalik antara pendapatan dan permintaan untuk jenis produk tersebut. Nah, barang jenis ini dapat disebut sebagai barang inferior inferior good. Istilah inferior di dalam ilmu ekonomi hanya berarti bahwa ada hubungan terbalik antara pendapatan seseorang dan permintaan akan barang itu. Juga, apakah barang itu normal atau inferior mungkin berbeda dari orang ke orang. Suatu produk mungkin merupakan barang normal untuk kamu, tetapi barang inferior untuk orang lain. Yang perlu digarisbawahi, barang inferior belum tentu barang berkualitas rendah. Mengenai pendapatan, efeknya terhadap jumlah yang bersedia dan mampu dibeli tergantung pada jenis barang yang dibicarakan. Pikirkan tentang dua barang yang biasanya dikonsumsi bersama, atau barang komplementer. Misalnya roti tawar dan meses. Jika harga roti tawar naik, hukum permintaan akan menjelaskan bahwa konsumen akan bersedia membeli lebih sedikit roti tawar. Tetapi jika konsumen menginginkan lebih sedikit roti tawar, penggunaan meses juga akan lebih sedikit karena biasanya digunakan secara bersamaan dengan roti tawar. Oleh karena itu, kenaikan harga roti tawar berarti konsumen akan mengurangi pembelian meses. Ketika dua barang menjadi komplemen, ada hubungan terbalik antara harga satu barang dan permintaan barang lainnya. Di sisi lain, beberapa barang dianggap sebagai barang substitusi satu sama lain konsumen tidak mengonsumsi keduanya secara bersamaan, tetapi memilih untuk mengonsumsi salah satu di antaranya. Sebagai contoh, untuk beberapa orang kopi dan teh adalah pengganti seperti halnya barang inferior, apa yang menjadi barang pengganti untuk satu orang belum tentu menjadi pengganti untuk orang lain. Jika harga kopi naik, teh mungkin relatif lebih menarik. Hukum permintaan menjelaskan bahwa lebih sedikit orang yang akan membeli kopi; beberapa orang mungkin memutuskan untuk beralih ke teh. Jadi, dapat dikatakan bahwa ketika dua barang menjadi substitusi, ada hubungan positif antara harga satu barang dan permintaan barang lainnya. 4. Selera atau Preferensi Konsumen Selera atau preferensi setiap konsumen pasti berbeda-beda. Ada yang suka manis, ada yang suka pedas, ada yang suka asin. Dengan kata lain, jenis barang ini bersifat tidak berwujud namun dapat berdampak besar pada permintaan demand. Namun, ada banyak hal yang dapat mengubah selera atau preferensi seseorang yang menyebabkan orang ingin membeli lebih banyak atau lebih sedikit suatu produk. Sebagai contoh, jika seorang selebriti mempromosikan produk kecap manis, hal ini dapat meningkatkan permintaan akan kecap manis tersebut. Di sisi lain, studi kesehatan baru saja keluar yang mengatakan bawah ada dampak buruk kecap manis bagi kesehatan. Hal ini dapat menurunkan permintaan produk. Contoh lain, seseorang mungkin memiliki permintaan payung lebih tinggi pada hari hujan daripada pada hari yang cerah. 5. Ekspektasi Konsumen Tidak hanya masalah apa yang sedang terjadi ā ekspektasi seseorang untuk masa depan juga dapat memmengaruhi seberapa banyak produk yang ingin dan mampu dibeli. Misalnya, jika konsumen mendengar bahwa Apple akan segera memperkenalkan iPod baru yang memiliki lebih banyak memori dan masa pakai baterai lebih lama, konsumen mungkin memutuskan untuk menunggu untuk membeli iPod sampai produk baru keluar. Ketika orang-orang memutuskan untuk menunggu, mereka menurunkan permintaan iPod saat ini karena apa yang mereka harapkan akan terjadi di masa depan. Demikian pula, jika konsumen mengharapkan harga bensin naik besok, konsumen dapat mengisi bahan bakar kendaraan sekarang. Jadi, permintaan bensin hari ini akan meningkat karena apa yang diperkirakan akan terjadi besok. Di Indonesia misalnya, ketika ada isu harga BBM naik, orang-orang berbondong mengisi BBM dengan tambahan jerigen. 6. Jumlah Konsumen di Pasar Semakin banyak atau sedikit konsumen yang memasuki pasar, secara umum hal ini berdampak langsung pada jumlah produk yang dapat dibeli oleh konsumen. Sebagai contoh, warung Padang yang terletak di dekat Universitas akan memiliki lebih banyak permintaan sehingga penjualan lebih tinggi selama musim perkuliahan. Sedangkan bila libur semester tiba, siswa akan lebih banyak pulang kampung sehingga Universitas menjadi sepi. Hal ini akan berdampak pada permintaan produk warung Padang karena jumlah konsumen telah menurun secara signifikan. Kenapa Kurva Permintaan Miring ke Bawah? Pada dasarnya, ada tiga pendekatan atau alasan kenapa kurva permintaan bergerak miring ke bawah. Pertama, utilitas marjinal semakin berkurang. Singkatnya, utilitas marjinal marginal utility adalah tingkat kepuasan konsumsi yang diperoleh ketika meningkatkan jumlah konsumsi. Hukum marjinal menyatakan bahwa ketika konsumen meningkatkan konsumsi produk, utlitilas marjin akan berkurang. Contoh, kamu punya uang Rp 50 ribu dan ingin sekali makan bakso yang harganya Rp 10 ribu per bungkus. Kamu melakukan pembelian untuk satu bungkus. Ternyata, kamu belum kenyang dan ingin membeli lagi satu bungkus. Setelah memakan satu bungkus tambahan bakso, barulah merasa kenyang. Meskipun, kamu masih memiliki sisa uang Rp 30 ribu, tentu kamu akan berpikir untuk beli bakso lagi karena selain sudah kenyang, kenikmatan makan bakso juga akan berkurang. Alasan kedua, efek pendapatan. Diasumsikan ketika harga produk turun, maka pendapatan riil masyarakat akan meningkat. Kenapa? Karena dengan pendapataan saat ini, masyarakat bisa memperoleh lebih banyak produk ketika harganya turun. Sebaliknya, bila harga produk naik, pendapatan riil masyarakat akan turun karena masyarakat akan memperoleh jumlah produk yang lebih sedikit ketika harganya naik. Contoh, kamu memiliki gaji Rp 4 juta sebulan. Biasanya, kamu menghabiskan Rp 2 juta untuk biaya makan sebulan. Ternyata, harga bahan pokok naik, sehingga pendapatan riil kamu akan berkurang. Kenapa? Karena uang Rp 2 juta tidak lagi cukup untuk makan sebulan. Begitu sebaliknya, ketika harga bahan pokok turun, pendapatan riil akan meningkat karena dengan Rp 2 juta bisa untuk biaya makan lebih dari 1 bulan. Alasan terakhir, efek substitusi. Hal ini berkaitan dengan barang alternatif yang bersifat substitusi, yaitu barang yang memiliki kesamaaan manfaat dan utilitas. Misalnya, kopi dan teh. Jika harga kopi naik, orang akan lebih banyak membeli teh. Sebaliknya, jika harga kopi turun, orang akan lebih sedikit membeli teh dan membeli kopi lebih banyak. Efek substitusi hanya berlaku untuk barang normal dan tidak berlaku untuk barang Gifen. Simpulan Permintaan atau demand adalah tentang keinginan konsumen untuk memiliki suatu produk. Untuk menggambarkan permintaan, maka diilustrasikan dengan sebuah kurva permintaan, yaitu menjelaskan tentang hubungan antara suatu produk dan kuantitas yang diminta. Kurva permintaan sangat berkaitan dengan hukum permintaan yang menjelaskan bahwa bila harga produk naik, permintaan turun. Sebaliknya, bila haga barang turun, permintaan naik. Dengan asumsi, faktor-faktor yang memengaruhi permintaan bersifat konstan, atau cateris paribus. Jika faktor-faktor tidak terpenuhi, maka hukum permintaan tidak berlaku. Hot news >>
TeknologiInformasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video. Pendapat tersebut dikemukakan oleh Select one:Sisteminformasi dapat berupa sebagai permintaan (demand) dimana hal itu merupakan kebutuhan dalam pengolahan data sedangkan teknologi informasi menjadi jawaban (supply) dari setiap permintaan dalam bentuk perangkat fisik. 1. Teknologi Informasi dan Sistem Informasi 9NQg1Lg.